Kestabilan Unsur
A. Kestabilan Unsur
Kecenderungan suatu unsur membentuk senyawa senyawa penyebabnya masing-masing unsur ingin seperti seperti unsur gas mulia (golongan VIIIA). Keistimewaan dari unsur-unsur gas mulia adalah mempunyai konfigurasi elektron pada kulit terluar (elektron valensi) yang stabil (masing-masing elektron valensinya sudah berpasangan). Contoh:
2He : 2
10Ne : 2 8
18Ar : 2 8 8
Dari konfigurasi elektron gas mulia di atas dapat dilihat bahwa keisrimewaan unsure gas mulia adalah mempunyai 8 elektron valensi (oktet), kecuali He mempunyai 2 elektron valensi (duplet).
Menurut Lewis dan Kossel, jika unsur-unsur membentuk senyawa (membentuk ikatan kimia), unsur itu mengalami perubahan konfigurasi elektron sehingga sama seperti gas mulia yang stabil. Dapat disimpulkan dari Albrect Kossel dan Lewis mengenai kestabilan unsur yaitu:
-
Untuk mencapai keadaan stabil atom-atom cenderung menjadikan elektron valensinya seperti gas mulia, yakni berjumlah 8 (Oktet) atau 2 (Duplet).
-
Untuk dapat menjadikan jumlah elektron valensinya 8 atau 2 maka atom-atom melakukan serah terima elektron atau menggunakan bersama pasangan elektron.
Untuk membentuk konfigurasi seperti gas mulia dapat dilakukan dengan cara:
-
Membentuk Ion
Dalam membentuk ion, suatu atom akan melepas atau mengikat elektron. Atom-atom yang mempunyai energi ionisasi rendah, misalnya unsur-unsur golongan IA dan IIA dalam SPU akan mempunyai kecenderungan melepaskan elektronnya, sedangkan atom-atom yang mempunyai affinitas elektron yang besar, misalnya unsur-unsur golongan VIA dan VIIA dalam SPU akan cenderung mengikat elektron.
-
Menggunakan Pasangan Elektron Bersama
Atom-atom yang mempunyai energi ionisasi tinggi akan sukar melepaskan elektronnya, sehingga dalam mencapai kestabilan akan sukar membentuk ion positif. Demikian pula atom-atom yang mempunyai affinitas elektron yang rendah, dalam mencapai kestabilan tidak membentuk ion negatif. Akan tetapi atom-atom dengan dua kondisi ini cenderung membentuk pasangan elektron yang dipakai bersama. Pasangan elektron yang dibentuk oleh atom-atom yang berikatan dapat berasal dari kedua atom yang bergabung atau dapat pula berasal dari salah satu atom yang bergabung.